TEORI ELITE POLITIK

Istilah elite secara etimologis berasal dari kata eligere, yang berarti memilih. Kata “elite” menunjuk pilihan, pilihan bangsa, budaya, kelompok usia, dan orang-orang yang menduduki posisi yang lebih tinggi. Dengan kata lain, elite adalah sekelompok kecil orang dalam masyarakat yang memegang posisi dan peranan penting.

Menurut Aristoteles, elite adalah sejumlah kecil individu yang memikul semua atau hampir semua tanggung jawab kemasyarakatan. Definisi ini merupakan penegasan lebih lanjut dari pernyataan Plato tentang dalil inti teori demokrasi elitis klasik, bahwa pada setiap masyarakat terdapat minoritas yang membuat keputusan-keputusan besar. Konsep teoretis yang dikemukakan oleh Plato dan Aristoteles diperluas kajiannya oleh dua orang sosiolog politik Italia, yaitu Vifrdo Pareto dan Gaetano Mosca.

Menurut Pareto, setiap masyarakat diperintah oleh sekelompok kecil orang yang mempunya kualitas yang diperlukan dalam kehidupan sosial dan politik. Kelompok kecil itu disebut dengan elite, yang mampu menjangkau pusat kekuasaan. Elite adalah orang-orang berhasil yang menduduki jabatan tinggi dalam lapisan masyarakat, yang terdiri atas pengacara, mekanik, bajingan atau para gundik.

Adapun Gaetano Mosca, menyebutkan lapisan elite yang berkuasa dengan sebutan classe politica/political elite. Elite politik ini merupakan kelompok terorganisasi yang memiliki kewenangan politik. Kelas elite ini terdiri atas minoritas terorganisasi yang akan memaksakan kehendaknya melalui “manipulasi ataupun kekerasan”, khususnya dalam demokrasi. Elite politik juga menunjukkan semua fungsi politik, monopoli kekuasaan, dan menikmati setiap keuntungan dan kekuasaan. Kekuasaan yang mereka miliki tidak berasal dari komunitasnya atau posisi ekonomi, tetapi dari organisasinya yang berhubungan dengan kekuasaan publik negara.

Leave a comment